Seperti dilansir dari
ABC (Rabu, 2/1) Ramos-Horta juga menggantikan diplomat Rwanda, Joseph Mutaboba yang masa jabatannya berakhir pada 31 Januari.
Ramos Horta adalah peraih Nobel Perdamaian yang membantu kemerdekaan negaranya, Timor Leste, akan memimpin United Nations Integrated Peacebuilding Office di Afrika Barat. Pria berusia 63 tahun itu telah aktif dalam berbagai kegiatan perdamaian internasional.
"Jika dalam beberapa hal saya dapat membantu PBB di beberapa wilayah di dunia, mungkin di Afrika Barat, mengapa tidak? Saya lebih dari bersedia. Saya punya komitmen dan pengalaman dalam hal itu" ujar Ramos Horta.
Guinea-Bissau dan Timor Leste sama-sama dijajah oleh Portugis.
Ramos-Horta juga menyatakan pernah terlibat dalam kegiatan seperti ini sebelumnya, seperti menjembatani hubungan negaranya dengan Indonesia dan Australia.
Ramos-Horta lebih lanjut mengatakan akan menggunakan seluruh kemampuannya di Guinea-Bissau dan negara di kawasan itu untuk bekerjasama. Ia dinominasikan oleh PBB setelah PBB mengakhiri 13 tahun misi menjaga perdamaian di Timor Leste pada hari Minggu lalu dan ia menyatakan rasa optimisnya.
"Situasinya (Timor Leste) sangat damai sekarang. Kondisi ekonominya baik dan siap lepas landas pada lima tahun yang akan datang," ucapnya.
"Saya yakin ketika saya meninggalkan negara ini dalam keadaan yang baik dan ketika saya kembali nanti saya akan mendapatkan negara ini dalam keadaan ekonomi yang lebih stabil, lebih damai dan sepenuhnya terintegrasi di kawasan sebagai anggota ke-11 ASEAN," tandasnya.
[ysa]
BERITA TERKAIT: