Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda siap membubarkan parlemen. Langkah tersebut untuk mempercepat pemilihan umum yang diagendakan Desember mendatang. Noda, yang berkuasa sejak Agustus 2011, akan menghadapi pemimpin oposisi yang baru terpilih Shinzo Abe dalam pemilu mendatang. Dia mengalami keruntuhan popularitas sejak dia memimpin setahun lalu."Parlemen akan dibubarkan, kemudian kabinet akan menentukan jadwal pemilu dan Noda akan menggelar keterangan pers," demikian laporan NHK
Wall Street Journal mencatat tingkat kepercayaan pemilih Jepang menyisakan 20 persen dari 60 persen dukungan publik saat pemilihan 2011 lalu. Berbanding seimbang dari partai oposisi, Partai Demokrat Liberal (LDP) yang menyimpan 25 sampai 30 persen kepercayaan publik. Sementara Partai Abe diperkirakan akan memenangkan mayoritas kursi tetapi pemilihan umum sendiri dipandang tidak akan menghasilkan pemenang mutlak.
Popularitas Noda melorot akibat kebijakan peningkatan pajak penjualan dan penanganan Fukushima pasca bencana. Popularitas Abe, yang seorang mantan perdana menteri, juga tak terlalu bagus. Di lain sisi, sejumlah partai kecil lainnya justru bermunculan, mantan Gubernur Tokyo yang kontroversial Shintaro Ishihara membentuk partai baru, demikian juga mantan pendukung DPJ Ichiro Ozawa. Gubernur Osaka, Toru Hashimoto, juga membentuk partai politik. Inilah indikasi bahwa pemerintahan berikutnya kemungkinan besar terdiri dari koalisi.
Beberapa bulan terakhir Yoshihiko Noda ditekan untuk mempercepat pemilu. Oposisi mengatakan akan mendukungnya dalam UU reformasi pemilihan dan pembiayaan defisit bila Noda melakukannya.
Abe bulan lalu mengunjungi Kuil Yasukuni, menyebabkan kemarahan Cina dan Korea Selatan yang menilai kuil itu sebagai simbol militerisme Jepang masa lalu. Kuil itu dibangun untuk mengenang korban tewas perang Jepang, termasuk mereka yang terlibat dalam kejahatan perang.
LDP pernah berkuasa selama lebih dari 50 tahun berturut-turut tetapi kehilangan kekuasaan dari DPJ di tahun 2009. DPJ menjanjikan lebih banyak mengeluarkan anggaran kesejahteraan dan jaring keamanan sosial yang lebih baik, tetapi berjuang untuk mengatasi penurunan ekonomi serta bencana gempa dan tsunami 11 Maret 2011. DPJ juga mengalami perubahan kepemimpinan internal yang cepat - Noda adalah perdana menteri dari DPJ yang ketiga sejak 2009. [dem]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: