Kondisi di kawasan Timur Tengah dan berbagai persoalan internal yang tengah dihadapi Israel, juga negara sekutunya, tak memungkinkan negeri Zionisme itu menyerang Iran.Demikian pandangan pengamat internasional Saadollah Zare'ei kepada kantor berita Fars. Menurut Zare'ei, dalam beberapa hari ini, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak akan mencabut ancamanan serangan itu.
Ehud Barak dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, belakangan ini dengan begitu aktif meminta dukungan parlemen, Knesset, untuk melancarkan serangan ke Iran.
"Dalam perang 33 hari di Lebanon tahun 2006 lalu, Israel telah dikalahkan oleh kelompok militer Hizbullah," ujarnya sambil menambahkan bahwa Iran terlalu besar bagi Israel.
Walaupun Prancis, Rusia dan India telah memberikan misil mereka kepada Israel, namun Iran tidak gentar. Sambung Zare'ei, misil-misil Iran diproduksi di dalam negeri, dan Israel tidak memiliki informasi mengenai daya jangkau misil-misil tersebut.
Bahkan, 100 misil yang ditembakkan Israel, sambungnya, tidak akan mengenai keluarga Iran. Sementara empat misil Iran ukuran biasa dengan mudah bisa menghalau jutaan orang Israel.
Amerika Serikat dan Israel berungkali menuding Iran tengah mengembangkan proyek senjata berhulu ledak nuklir. Sementara Iran berulangkali pula membantah tudingan itu. Irang mengatakan bahwa proyek nuklir yang mereka kembangkan untuk tujuan damai. Kelihatannya, Amerika Serikat dan Israel tak bisa menerima jawaban Iran itu. [guh]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: