Sejak hari Minggu lalu (30/1) ribuan orang Irak menggelar demonstrasi di banyak kota di negeri 1001 malam itu. Kemiskinan yang meluas beberapa tahun terakhir ini menjadi salah satu tema utama yang diusung demonstran. Setidaknya, 45 persen tenaga kerja Irak saat ini berada dalam keadaan menganggur. Demonstran juga menuntut agar pemerintah memperbaiki pelayanan publik, menyediakan bahan makanan yang cukup, air dan juga listrik.
Di tengah situasi yang bergerak menuju kulminasi inilah, Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki hari Jumat kemarin (4/2) mengambil keputusan penting, yakni mengurangi gajinya hingga setengah. Dia berharap keputusannya itu dapat mengurangi jarak pendapatan di Irak.
“50 persen gaji saya sebagai perdana menteri akan dipotong dan dikembalikan ke kekuangan negara sejak bulan ini, sebagai kontribusi dari saya untuk mengurangi perbedaan gaji di kalangan pegawai negara,†katanya dalam situs resmi pemerintah seperti dikutip CNN. [guh]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: