Pemerintah Diminta Tingkatkan Anggaran Rehabilitasi Dan Rekontruksi Bencana
Laporan: | Rabu, 08 Mei 2019, 17:56 WIB
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo/Net
. Besarnya biaya proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana di sejumlah daerah Indonesia menguras keuangan negara hingga mencapai triliunan rupiah setiap tahunnya.
Terkait persoalan itu, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mendorong pemerintah untuk meningkatkan alokasi anggaran bencana tahun 2019, terutama yang digunakan untuk tahap pemulihan yaitu rehabilitasi dan rekonstruksi.
"Mengingat anggaran cadangan untuk bencana pada tahun 2018, mengalami defisit sebesar Rp 650 miliar dari pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN 2018), sebesar Rp 6,5 triliun," kata Bamsoet sapaan akrabnya di Gedung DPR, Senayan, Rabu (8/5).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga diminta meningkatkan mitigasi, terutama kepada masyarakat di daerah-daerah yang rawan terjadi bencana, hal itu dilakukan guna meminimalisir adanya korban jiwa dan bertambahnya kerugian ekonomi negara.
Untuk itu, politisi Golkar ini mendesak pemerintah daerah setempat untuk memperbaiki drainase, tata ruang, serta aliran sungai yang bermasalah di seluruh wilayah Indonesia, sehingga dapat meminimalisir terjadinya bencana sekalipun cuaca yang ekstrem.
Bamsoet juga menghimbau masyarakat agar selalu menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, seperti dengan membuang sampah pada tempatnya, tidak melakukan alih fungsi lahan tanpa izin, dan tidak melakukan penebangan liar.
"Mari kita bersama-sama menjaga ekosistem, agar dapat mencegah atau meminimalisir terjadinya bencana seperti banjir, longsor, ataupun kebakaran hutan," kata Bamsoet.