Karena hanya didampingi oleh H dan S, yang bukan tergabung sebagai anggota Perbakin, tersangka penembak gedung DPR RI, IAW tidak ada yang mengingatkan bahaya memakai asesoris switch auto saat latihan menembak.

"Ini asisten-asisten yang bantu-bantulah. Masukin peluru, mengganti kertas sasaran tembak. Ya seperti Caddy kalau di lapangan golf," jelas Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto usai rekontruksi di lapangan tembak, Jumat (19/10).

Dari rekonstruksi atau reka ulang adegan peristiwa peluru nyasar ke Gedung DPR diketahui switch auto, ditengarai menjadi penyebab tidak terkontrolnya IAW saat tengah latihan menembak.

Polisi, sambung Setyo, sendiri sudah memeriksa H dan S dalam hal ini. Namun, statsus keduanya masih sebagai saksi.

"Sudah (diperiksa) tapi, bisa saja nanti diperiksa ulang. Nanti saya minta penyidik untuk melakukan pendalaman," ucapnya.

Untuk diketahui setidaknya ada enam lubang tembakan ditemukan di Gedung DPR. Ruangannya pun berbeda-beda, ada di lantai 13, 16, 10, 20, 9, dan yang terkahir lantai 6.[wid]