Doktrin militer atau doktrin pertahanan Indonesia yang berprinsip Sistem Pertahanan Semesta (Sishanta) perlu banyak pembaharuan.

Anggota Komisi I DPR Mayjen TNI (Purn) Supiadin Aries Saputra menyebut bahwa pembaharuan yang dilakukan melingkupi sistem teknologi dan informasi.

“Itu semua  sudah saya sampaikan sewaktu jadi pembicara di Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI,” kata Supiadin di komplek DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (25/9).

Namun demikian, pembaharuan itu tetap berpegang pada prinsip inward looking atau pertahanan diri. Bukan seperti Amerika Serikat yang mengadopsi outward looking, sehingga gencar melakukan ekspansif.

“Kita ini defensif aktif,” bebernya.

Ciri defensif aktif, lanjutnya,  adalah konsep pertahanan yang tetap memperhatikan dinamika yang terjadi, baik di kawasan maupun global.

“Jadi bukan defensif pasif, tapi kita aktif dengan memperhatikan dinamika global. Jadi kita tahu kalau ada negara yang mau nyerang kita,” pungkasnya. [ian]