Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)

Dito Ganinduto Jembatani Ponpes Dapat CSR Dari BUMN

Laporan: | Senin, 04 Juni 2018, 02:21 WIB
Dito Ganinduto Jembatani Ponpes Dapat CSR Dari BUMN Wakil Ketua Komisi VI DPR Dito Ganinduto turut membantu memajukan dan mengembangkan pendidikan pondok pesantren (ponpes).

Politisi senior Partai Golkar ini tengah menjembatani beberapa ponpes untuk mendapatkan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) atau corporate social responsibility (CSR) dari Kementerian BUMN.

Akhir pekan kemarin, Dito berkunjung ke Ponpes Al-Falah, Ploso, Kediri, Jawa Timur dalam rangka PKBL tersebut. Dia juga datang sekaligus mendampingi Ketua Umun Partai Golkar Airlangga Hartarto yang bersilaturahmi dengan para kiai dan sekitar 10.000 santri di ponpes tersebut.

"Saya sebagai Wakil Ketua Komisi VI DPR membantu BUMN menyalurkan CSR ke pondok-pondok pesantren di Jawa Timur maupun Jawa Tengah dalam Bulan Suci Ramadan ini. Ini sebagai rasa tanggung jawab dalam membantu pendidikan ponpes dan kebersamaan, salah satunya dengan 10.000 santri di ponpes Al-Falah ini," tutur Dito dalam keterangannya, Minggu (3/6).

Dalam proposal yang diajukan, Al-Falah akan mendapatkan bantuan berupa seperangkat mesin genset, komputer, animasi digital printing, perlatan pendidikan dan ibadah, dan bantuan lain. Dito yakin, bantuan tersebut dapat mengembangkan ponpes. Bukan cuma di bidang pendidikan, melainkan juga mampu menggerakkan ekonomi.

Dito pun memuji langkah Kementerian BUMN yang memiliki program PKBL untuk ponpes.

"Slogan BUMN hadir untuk negeri menjadi kenyataan dengan  penyaluran PKBL atau CSR ke pondok-pondok pesantren sesuai dengan  kebutuhan," tandasnya.

Airlangga juga datang dengan membawa bantuan untuk Ponpes Al-Falah. Bantuannya berupa satu unit mesin pengolahan sampah dan unit mesin konveksi. Airlangga berharap, bantuan tersebut bermanfaat untuk mengembangkan ekonomi di Al-Falah.

Di kesempatan itu, Airlangga juga berjanji akan mengusahakan agar ijazah ponpes salafiyah seperti Al-Falah dapat diakui setara dengan pendidikan formal dan dapat digunakan masuk perguruan tinggi. Partai Golkar akan mengusahakan hal itu dalam pembahasan RUU Pendidikan Agama dan Pondok Pesantren yang sedang digodok DPR.

"Sebelum Undang-Undang ada, tetap akan kami perjuangkan agar adik-adik bisa masuk perguruan tinggi dengan mudah. Di UGM dan ITB itu menerima santri. Nanti saya bicara dengan rektornya," tuturnya. Para santri pun sumringah dan kompak tepuk tangan.

Menteri Perindustrian ini lalu bercerita bahwa sebelum berangkat ke Kediri, diri melapor dulu ke Presiden Jokowi. Mendapat laporan tersebut, Jokowi pun menitip salam untuk para kiai dan para santri.

"Pak Presiden, hatinya selalu ada di antara kita, salah satunya pesantren. Dalam setiap kesempatan, beliau mendorong agar program Pemerintah untuk kepentingan umat," imbuhnya.

Makanya, dirinya sebagai Menteri Perindustrian juga selalu berusaha agar program yang dilaksanakan bisa mendorong umat lebih maju. Salah satu yang sedang didorong adalah pelatihan kewirausahaan bagi santri. Dia yakin, para santri punya potensi menjadi pengusaha tangguh dan besar.

"Biasanya dari pesantren itu jadi pengusaha baik. Pemerintah mendorong. Jadi perusahaaan itu mulia, karena bisa memberi pekerjaaan kepada yang lain," ucapnya, memberi semangat para santri. [ian]
1xx

Kolom Komentar

Artikel Lainnya

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)