Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)

Masyarakat Harus Tetap Waspada Terhadap Ancaman Kekerasan Seksual

Laporan: Rahmad Romli | Sabtu, 26 November 2016, 11:53 WIB
Masyarakat Harus Tetap Waspada Terhadap Ancaman Kekerasan Seksual

Dwi Astuti Wulandari (Tengah)/Net

. Anggota Komisi VIII DPR Dwi Astuti Wulandari tidak bosan-bosan untuk mengingatkan warga mengenai bahaya kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan. Dalam kunjungannya ke Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat malam kemarin, anggota Fraksi Demokrat ini mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap kejahatan seksual tersebut.

Kunjungan Dwi ke Pondok Kelapa ini dalam rangka sosialisasi Empat Pilar MPR. Dwi datang dengan memboyong koleganya di Fraksi Demokrat Amin Santoso, eks anggota DPR Nurul Qomar, dan eks anggota KPU DKI Aminullah. Masyarakat yang hadir dalam sosialisasi itu cukup beragam. ‎Mulai dari pengurus RW, tokoh masyarakat, jamaah majelis ta'lim, sampai ormas seperti Pemuda Pancasila dan Forum Betawi Rempuk.
‎
Saat ini, kata Dwi, Indonesia memang sudah punya UU Perlindungan Anak yang baru yang memuat hukuman kebiri bagi pelaku kejahatan seksual. Namun, masyarakat tetap harus waspada terhadap ancaman kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan.

Kata Dwi, DPR juga berusahaan untuk meningkatkan perlindungan. Salah satunya dengan mengebut ‎pembahasan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual.

"‎Harapannya adalah, dengan adanya penguatan payung hukum tersebut upaya pencegahan dan penyelesaian kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Indonesia dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya dan membawa perubahan yang baik secara signifikan," terangnya dalam keteranganresmi, Sabtu (26/11).

Dalam kesempatan itu, Dwi juga mengingatkan masyarakat mengenai pentingnya menjaga nilai ke-Bhinnekaan. Masyarakat tidak boleh termakan isu-isu negatif yang bisa memecah keutuhan NKRI.
‎
Aminullah yang ikut menjadi pembicara mengingatkan tantangan berat bangsa Indonesia saat ini dan yang akan datang yaitu kuatnya arus globalisasi pertarungan antar ideologi melalui media massa. Karena, masyakat harus bijak dalam menghadapi segala isu yang berkembang.

Sedangkan Nurul Qomar menekankan pentingnya nilai-nilai Pancasila dan gotong royong.

"Pancasila jangan hanya sekedar dihafal saja, tapi amalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Karena intisari dari Pancasila tersebut adalah gotong royong dan cinta kasih yang sangat diperlukan bangsa dan negara saat ini," tandasnya.‎ [rus]
1xx

Kolom Komentar

Artikel Lainnya

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)