Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)

WAWANCARA

Trimedya Panjaitan: Umat Tak Perlu Terpancing Hadapi Isu SARA

Harian Rakyat Merdeka | Selasa, 20 September 2016, 09:05 WIB
Trimedya Panjaitan: Umat Tak Perlu Terpancing Hadapi Isu SARA

Trimedya Panjaitan/Net

Lima bulan lagi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak digelar untuk 101 daerah. Isu SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan) pun mulai menyeruak, khususnya di DKI Jakarta.

"Kami minta semua pihak, khususnya umat HKBP untuk tidak terpancing isu SARA. Ciptakan suasana teduh menghadapi pilkada serentak 15 Februari mendatang," ujar Ketua Yayasan HKBP, Trimedya Panjaitan, di sela-sela Sinode Godang Huria Kristen Batak Protestan (SG HKBP), di Gedung Simenarium Sipoholon, Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Wakil Ketua Komisi III DPR ini berharap kepengurusan baru HKBP hendaknya menyampai­kan pesan moral untuk mensuk­seskan Pilkada serentak.

"Ke depan Ephorus HKBP di­harapkan memberi pesan moral bila ada isu SARA, seperti dilaku­kan pimpinan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah," papar Ketua DPP PDI Perjuangan itu. Berikut kutipan selengkapnya;

Apa saja pesan moral yang bisa disampaikan pimpinan HKBP untuk mensukseskan Pilkada serentak?
Begini, umat HKBP itu ada sekitar 5 juta tersebar di seluruh Indonesia. Pilkada serentak 2017 akan digelar di 101 daerah, terdi­ri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten, tentu sangat positif bila pimpinan HKBP mengajak umat untuk tidak terpancing isu SARA. Pilihlah kelapa daerah berdasarkan kemampuannya untuk sejahterakan rakyat, bukan karena agamanya dan bukan karena sukunya.

Bukankah umat bisa terpecah kalau Ephorus HKBP memberi pesan moral seperti itu?
Tidak dong, asalkan pimpi­nan HKBP itu tidak memihak kepada parpol tertentu. Tidak boleh secara terbuka menyam­paikan dukungan kepada calon kepada daerah. Artinya tidak boleh memihak karena umat itu tidak hanya menjadi kader atau simpatisan satu parpol. Makanya pesan moralnya itu seperti men­ciptakan ketertiban Pilkada agar suasananya kondusif.

Bagaimana dengan Pilkada Sumatera Utara pada 2018?
Di situ juga pimpinan HKBP itu berperan mengajak masyarakat Sumut untuk mensuk­seskan pilkada. Ajaklah memilih pemimpin sesuai hati nurani.

Kalau pemberantasan ko­rupsi?
Pesan moral itu juga sangatpenting disampaikan, termasuk isu nasional lainnya. Makanya pimpinan HKBP itu harus berko­munikasi yang baik kepada se­mua pihak. Apakah tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pejabat pemerintah daerah dan pusat.

Mengenai revolusi mental yang dicanangkan Presiden Jokowi, ini bagaimana?
Itu wajib dilakukan. Perilaku jelek selama ini diubah menjadi lebih baik. Misalnya saja ada kesan bahwa kekompakan orang Batak itu mulai berkurang dan egois, itu harus diubah.

Peningkatkan pariwisata di Sumut, apa peran HKBP?

HKBP akan serius bermi­tra dengan pemerintah terkait BODT (Badan Otorita Danau Toba) demi meningkatkan pari­wisata di sana. Ini tentu ber­dampak terhadap kemakmuran rakyat Sumut.

O ya, SG HKBP kabarnya ada permainan uang, be­narkah?
Ah, itu hanya isu. Pelaksanaan SG HKBP ke 63 berjalan dengan baik dan lancar. Hasil pemilihan Ephorus tahap Pertama adalah Darwin Lumbantobing 750 su­ara, Ronimson Butarbutar 422, David Sibuea 387, Saut Sirait 11, Marolop Sinaga 1, dan batal 7 suara.

Kemudian dilanjutkan pemi­lihan tahap kedua, hasilnya Darwin Lumbantobing 924, Robinson Butarbutar 641, dan batal 7 suara.

Sedangkan yang menjadu Kepala Departemen. (Kadep) Koinonia adalah Pdt Dr Martongo Sitinjak, Kadep Marturia: Pdt Debora Purada br Sinaga MTH, Kadep Diakonia: Pdt Dr Anna Vera br Pangaribuan

Apa agenda kepengurusan baru?

Pada 2018 akan melakukan SG untuk amandemen Peraturan HKBP berkaitan dengan pasal yang kurang pas, antara lain tentang utusan peserta yang tidak memasukkan semua pe­layan HKBP menjadi peserta. Misalnya Ketua-ketua Yayasan, jg sistem pemilihan di HKBP diharapkan akan diamandemen. Begitu juga persyaratan menjadi calon pimpinan akan semakin diperketat.

Selain itu, proporsi calon di setiap distrik tidak pas bila sama jumlah calon dari distrik kecil dengan besar.

Soal kalangan remaja, apakahitu tidak siperhatikan?
Perhatikan dong. Pimpinan HKBP harus memperkuat spritu­alitas jemaat, terutama kalangan anak-anak dan remaja sebagai masa depan HKBP mengingat tantangan zaman yang semkain kompleks, baik secara ekumenis, pendidikan teologi, perkem­bangan teknologi. Semua itu tercapai dengan berpaut kepada Allah sesuai dgn tema, pimpinan HKBP akan menjungjung tinggi 3K, yakni Komitmen, Konsisten, Konsekuen agar HKBP men­capai misinya yang sdh diru­muskan di AP HKBP yaitu Menjadi Berkat Bagi Dunia melalui Koinonia, Marturia dan Diakonia. ***
1xx

Kolom Komentar

Artikel Lainnya

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)