Penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang cenderung meningkat akhir-akhir ini, membuat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) meminta pemerintah agar tetap konsisten untuk melaksanakan kebijakan penghematan BBM bersubsidi tersebut.

"Dengan tingkat pertumbuhan konsumsi BBM sebesar 9 persen, konsumsi BBM akan mencapai 48 juta kiloliter pada tahun 2013. Jika kondisi itu tak diantisipasi, implikasinya akan semakin membebani subsidi dari APBN," kata Ketua DPR Marzuki Alie dalam pidato pembukaan masa persidangan I tahun sidang 2012-2013 di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (16/8)

Jelas Marzuki, kenaikan konsumsi BBM bersubsidi secara nasional sudah terlihat dalam semester APBN 2012. BPH Migas Pertamina melansir bahwa semester pertama tahun 2012, BBM bersubsidi premium dan solar telah melebihi ambang batas kuota, yakni 21,7 juta kiloliter atau setara dengan 109 ,4 persen dari kuota yang ditetapkan.

"BPH Migas juga mencatat bahwa hampir semua provinsi mengalami over kuota," paparnya

DPR kata Marzuki, juga meminta pemerintah untuk segera mengambil langkah pengembangan energi alternatif dan terbarukan sehingga dapat meringankan penggunaan BBM bersubsidi di masa datang. [arp]