Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)

TB Hasanuddin: Kedatangan 200 Pasukan AS di Australia Membuat Ketegangan Baru

Laporan: Aldi Gultom | Kamis, 05 April 2012, 10:41 WIB
TB Hasanuddin: Kedatangan 200 Pasukan AS di Australia Membuat Ketegangan Baru

kedatangan pasukan AS/ist

RMOL. Kontingen pertama pasukan Amerika Serikat yang terdiri dari 200 personil marinir Amerika sudah tiba di Darwin. Kontingen pertama itu adalah bagian dari rencana penempatan 2500 pasukan yang jadi kesepakatan kerjasama militer Australia dengan AS.

Dari pengamatan Wakil Ketua Komisi I DPR Mayjen (Purn) TB Hasanuddin, penempatan pertama itu merupakan awal ketegangan baru di wilayah Asia Pasifik.

"Presiden Obama ternyata sangat serius menempatkan pasukannya di Australia dalam menghadapi 'hot spot' di kawasan Asia khususnya Kepulauan Spartley yang disengketakan beberapa negara," ujar Hasanuddin dalam pesan singkat yang diterima Kamis pagi (5/4).

Penempatan 200 orang pasukan ditambah rencana penempatan pesawat intai di Pulau Cocos, yang diketahui berjarak sekitar 3000 km sebelah barat daya Jakarta, tidak mustahil memancing China untuk menambah aktivitas patroli lautnya di kawasan tersebut .

"Sekarang saatnya negara-negara ASEAN kembali berdiksui mencari solusi agar ketegangan-ketegangan tersebut tidak berlanjut ke dalam sebuah konflik terbuka," seru politisi PDI Perjuangan itu.

Sebenarnya kalau Indonesia mau, lanjut Hasanuddin, pemerintah bisa mengambil inisiatif dan mengambil peran diplomatik dalam ketegangan yang akan terjadi.

Seperti dilansir JPNN, kantor berita BBC hari ini melansir, pengiriman personil ini sekaligus bentuk realisasi keinginan Pentagon untuk memperkuat kehadiran mereka di Pasifik menyusul semakin menguatnya pengaruh China di kawasan itu. Nantinya  personil ini akan berada di Australia selama enam bulan sebelum digantikan oleh kontingen berikutnya.  

Namun demikian Menteri Pertahanan Australia Stephen Smith, menampik kabar pembangunan pangkalan  tersebut. Menurutnya, keberadaan pasukan tersebut untuk pelatihan dan misi-misi sosial.[ald]
1xx

Kolom Komentar

Artikel Lainnya

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)