"Lebih senang di Bali lah. Ke Jakarta kalau nggak terpaksa karena kerjaan sudah malas, sudah bete banget lihat macetnya," ungkap Indah.
"Kalau Jakarta sudah nggak macet lagi, saya mungkin tinggal di sini. Khusus untuk kerjaan. Tapi kalau untuk kualitas lebih enak di Bali, karena di Bali anak-anak bahagia, tiap bangun tidur bisa lihat pohon-pohon, lari-lari di pantai, aktif banyak kegiatan
outdoor-nya. Kalau di sini, masuk mal keluar lagi, masuk mobil, di mobil, dan nungguin," jelas pemain film
Kembang Perawan dan
Mafia Insyaf ini.
Indah juga menuturkan pengalamannya saat memÂbawa anak-anak ke Jakarta. Ayana, putri pertamanya, yang muntah-muntah saat berada lama di dalam mobil menunggu kemacetan selama tiga jam. Pengalaman tersebut membuat bintang film
BinÂtang dari Surga itu lebih betah tinggal di Bali.
"Kalau dulu tinggal di Jakarta kalau macet sudah biasa, ya udahlah ya bisa main handphone. Tapi begitu dari Bali pulang ke Jakarta, pembangunannya semakin banyak, tapi kok nggak kelar-kelar, agak stres juga sih. Tapi kalau stres saya baÂlik ke Bali langsung
happy lagi," selorohnya.
Soal karier. Merangkak naik dari jalur modeling, Indah rupanya kadung jatuh cinta. Ia rela dan fokus mengelola merek produk fashion atas nama sendiri. ***