Mulanya, bintang
Harry PotÂter dan
Noah ini meminta banÂtuan kepada para penggemar untuk memberi nama klub itu.
"Hai tim, saya ingin memulai klub buku feminis tapi sejauh ini hanya bisa menghasilkan
'Klub Buku Feminis' dan
'Klub Buku Emma Watson,'" kicau Watson di Twitter. "Ada yang punya ide?!" imbuhnya dengan tagar #Emma'sBookClub.
Tawaran itu mendapat banÂyak sahutan. Ada beberapa usulan. FEMMAnist Book Club,
Read for She seperti judul kampanye yang ia denÂgungkan atau
Fantastic Books and Where to Find Them seperti judul
prekuel Harry Potter yang dibintangi Eddie Redmayne. Akhirnya Watson memilih nama
'Our Shared Shelf'. "Saya suka nama
'Our Shared Shelf' dan informasi lebih lanjut tentang klub buÂkunya masih akan berlanjut," kicaunya.
Setelah nama terbentuk, pensiunan Abby Wambach, aktor Sophia Bush, penyanyi Kate Voegele telah bergabung dengan klub. Watson juga mengajak J.K. Rowling yang merupakan penulis Harry PotÂter dan Taylor Swift.
"Baik pria maupun wanita, semuanya harus merasa bebas dan menjadi sensitif untuk persoalan feminisme. Baik pria maupun wanita harus menjadi bebas dan kuat," ucap Watson, belum lama ini.
Aksi yang dilakukan WatÂson bukan pertama kalinya digalang oleh selebriti. SebelÂumnya, Gwyneth Paltrow juga membuat klub buku masak, Gillian Flynn penulis 'Gone Girl' juga menjalankan klub buku di Instagram. Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg juga mengumumkan membuat klub buku dua mingguan sejak Januari 2014.
Buku pertama yang akan didiskusikan adalah memoar feminis Gloria Steinem
'My Life on the Road'. Kisahnya menggambarkan refleksi sang penulis biografi tentang hidup dan perjalanan aktivisÂnya. ***