"Saya merasa seperti berÂjalan di halaman ilustrasi buku-buku dongeng setiap kali saya berjalan di kebun anggur. Itu menarik diri saya dekat dengan alam dan rasanya seperti memÂbersihkan jiwa saya. Saya rasÂanya tidak ingin pergi," kenang Vicky setiap kali ia berkunjung ke kebun anggurnya.
Jatuh cinta dengan kebun anggurnya sendiri itu, ia menÂgaku menginvestasikan berbaÂgai usaha agar proyek barunya itu berhasil. Apalagi, kebun anggur yang ia beli itu sendiri sebenarnya telah memproduksi anggur sejak 400 tahun yang lalu. Ia ingin meningkatkan kualitas anggurnya agar bisa menyenangkan, tidak hanya, penggemarnya, tetapi juga para penggemar minuman anggur.
"Saya pikir setelah membeli kebun anggur saya bisa tinggal di sana dan pensiun di sana sementara anak saya yang akan mewarisinya. Ternyata, saya baru mengetahui jika membuat anggur membutuhkan banyak tahapan proses. Dan, itu memÂbuat saya semakin jatuh cinta. Saya senang membandingkan berbagai vintages, perasaan dan rasa. Rasa anggur yang diciptakan dari masing-masing tempat sangat berbeda. Apalagi jika dibanding dengan bir dan minuman beralkohol Cina. Saya merasa juga anggur adaÂlah minuman yang lebih sehat dan sangat menenangkan. BuÂtuh waktu lama untuk akhirnya memproduksi hasil anggur yang terbaik tetapi perasaan saya sangat senang," beber binÂtang film
Shaolin Soccer dan
Mulan: Rise of a Warrior ini.
Bersama sang suami, Huang Youlong, Zhano membangun perusahaan yang diberi nama
Gold Ocean Media. PerusaÂhaan itu semakin maju, setelah mereka membeli saham AliÂbaba Picture pada Desember 2014. Ia memiliki 9,18 persen saham dan menjadi pemegang saham terbesar kedua di peruÂsahaan tersebut.
Alibaba Picture memiliki proyek untuk membuat film
sekuel Journey to The West: Conquering The Demons, yang dibintangi Stephen Chow. ***