Chacha Frederica akhirnya mau dinikahi Dico Ganindito. Keputusan berani itu baru diambil oleh pesinetron berdarah Belanda, Tionghoa, dan Jawa ini setelah sang pacar dua kali melaÂmarnya. Adapun lamaran terakhir, secara resmi kepada keluarga dalam bentuk pertunangan, dilangsungkan Kamis lalu di kediaman Chacha di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan. Seperti apa prosesi acara yang diiringi lagu Sugar dari
Maroon 5? Chacha dan Dico memberi penjelasan.
"Ini lebih ke formalitas aja. Sebenarnya sudah bilang beberapa bulan lalu. Ini lamaran untuk keluarga inti, aku datang diÂterima keluarga besar Chacha. Perkenalan, seperti lamaran biasanya," ujar Dico.
Sebuah cincin sebagai simbol pengikat sekaligus keseriusan pria yang berforesi sebagai pengusaha itu.
"Karena ini dari mama Dico buat aku. Ada cincin, gelang, kalung. Kalau Dico kasihnya ini (cincin di tangan kanan), sudah dikasih dari tahun lalu," kata Chacha.
"Kalau cincin itu buat lamaran aku yang kedua. Tanda kalau kita serius," timpal Dico.
Dalam prosesi lamaran, Chacha mendaÂpat seserahan berupa wajik dan pisang. Kenapa dikasih seserahan kayak begitu?
"Mama aku ditanya sama mamanya Dico, mau seserahan apa. Terus mama minta pisang dua sisir dan wajik. Maknanya supaya hubungannya manis terus. Mama aku Jawa banget," jawab pemain film Perawan Desa, Buruan Cium Gue dan Pacar Kamu ini.
Chacha dan Dico siap ke pelaminan. Rencananya Agustus nanti dihelat. Tanpa memberitahu persis tanggalnya, Chacha menyebut kalau persiapan sudah hampir rampung sekitar 80 persen.
Selanjutnya, dara bernama asli Wynne Frederica ini mulai mengurai ihwal perÂjalanan kisah kasihnya itu. Rupanya dari temen jadi demen.
"Awal pacaran, aku dijodohin sama teman. Mereka ngenalin aku ke Dico," ungkap Chacha.
"Awalnya ya temenan. Nggak nyangka sampai ke sini. Lama-lama makin nyamÂbung. Karena mungkin
background kami sama. Jadi akhirnya nanti sampai ke laÂmaran dan tak lama lagi ke pernikahan," lanjut Dico.
Perkenalan mereka diakui telah terjalin semenjak masa SMA. Olahraga menjadi satu faktor perekat hubungan. Sekaligus bukti keduanya saling mendukung kesuÂkaan masing-masing.
"Aku sama dia sama-sama suka olahÂraga. Dulu pas SMA, Dico atlet golf. Dia sering turun lapangan. Kalau cewek kan kebanyakan takut ke lapangan karena takut item. Tapi aku suka karena aku juga suka olahraga ekstrem, jadi nggak takut. Jadi nemenin dia main
golf happy, nggak masalah," beber Chacha.
"Dia juga interest sama semua yang aku lakuin. Aku suka diving dia jadi beÂlajar. Kami saling belajar kesukaan satu sama lain. Kami juga punya prinsip yang sama. Kami dipertemukan oleh waktu di usia matang," imbuh pesinetron
Kisah Sedih di Hari Minggu, Big Is Beautiful dan
Tuyul Millenium ini.
Dico sendiri mengamini apa yang diutarakan oleh Chacha. Menurutnya, perjalanan hubungan mereka banyak yang sangat pas dengan keinginan. "Iya, kami bisa begini karena
timing-nya yang pas," tutur Dico.
Meski begitu, diakui oleh Chacha, sebelum memilih Dico dirinya sempat menimbang-nimbang beberapa cowok lain yang mendekati.
"Sebenarnya pada saat itu yang deket ada beberapa. Yang namanya single boleh lah memilih yang cocok," jelasnya lalu tertawa.
Lantas apa alasan persisnya memilih Dico diantara cowok-cowok yang lain? ***