Rider yang mengawali karir sejak tahun 2007 itu membeÂberkan justru bangga bisa berÂsaing dengan tim papan atas.
Baginya, membela tim papan atas sebesar Honda sudah hal yang lumrah jika bisa naik podium. Tapi jika harus berÂgabung dengan tim yang absen 10 tahun di ajang balapan MoÂtoGP seperti Aprilia menjadi tantangan berat.
Bautista malah terpacu denÂgan keadaan tersebut. Ini adaÂlah pengalaman berharga guna mengetahui kekurangan dan kelebihan dari kuda besi yang ditungganginya. Dengan kata lain di tim pabrikan tersebut dia ingin menjadi tolak ukur kemajuan mesin. "Sejujurnya saya rasakan adanya perbeÂdaan. Tapi ini menyenangkan bisa bergabung dengan Aprilia. Bagi saya, ini penting karena semua terkait pengembangan motor diserahkan kepada saya," jelasnya di
MCN.
Pebalap yang telah mengoleksi 89 poin di tahun 2014 ini tak canggung bersaing dengan pebalap papan atas. MenurutÂnya, mereka bersaing diabntu mesin bagus dari tim ngetop.
Meski Bautista pernah terÂgabung di Honda tapi ia berada di tim San Carlo, Honda. Jauh sekali jika dibanding dengan Repsol tunggangan Marc MarÂquez yang kini sedang berfoya-foya di Bali. "Bahkan, jika motor yang Anda dapatkan bukanlah yang terbaik, namun Anda mendapatkan kesempaÂtan itu adalah tantangan."
Aprilia terakhir kali aktif di ajang balap motor paling prestisius itu pada 2004 lalu. Dengan motor pabrikannya, bersama Marco Melandri, BauÂtista langsung berada di posisi paling tinggi di timnya. OtoÂmatis dia bakal bersaing ketat dengan pebalap top semacam Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, Marc Marquez dan Dani Pedrosa di Sirkuit Losail, Qatar pada 29 Maret 2015. ***