Carol merasa bersalah, karena gagal melindungi anaknya. Dia pun tidak percaya Pamela menyembunyikan kejadian tersebut sejak kecil.
“Ini menakutkan, hal dramatis yang terjadi pada Pamela, dan dia menjalaninya seorang diri, sangat mengerikan. Aku seperti orang bodoh, aku duduk dengan mulut terbuka ketika mengetahuinya. Suamiku, Barry, dan aku merasa selalu memiliki waktu untuk anak-anak, jadi menyedihkan mendengar ini sekarang,†ungkapnya.
Pamela memberitahu Carol tentang hal tersebut melalui
email, setelah bom seks 46 tahun itu mengakuinya di depan umum.
Dalam pidatonya, Pamela blak-blakan pertama kali dianiaya oleh pengasuhnya saat berusia 6 tahun. Pamela juga mengalami pelecehan seksual oleh seorang pria berusia 25 tahun, ketika berkunjung ke rumah teman.
“Aku merasa sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengungkapkan beberapa kenangan menyakitkan. Sebagai akibat dari terlalu diekspos, atau menjadi tidak sopan, aku pikir bisa berbagi dengan kalian mengapa aku melakukan ini. Masa kecilku tidak mudah. Aku dianiaya dari usia enam tahun oleh seorang pengasuh wanita. Aku pergi ke rumah kekasih temanku, dan kakaknya membuatku memijat punggungnya, hingga memperkosaku. Dia 25 tahun dan aku 12 tahun,†ungkapnya.
Pamela juga mengungkapkan, pernah diperkosa kekasih serta enam temannya. Itu membuatnya putus asa dan tidak ingin lagi hidup di dunia.
“Dia (kekasihnya) merasa lucu memperkosaku dengan enam temannya. Aku ingin menghilang dari dunia. Ini artinya aku sulit percaya pada manusia.
Orangtuaku berusaha melindungiku, tapi bagiku, dunia bukanlah tempat yang aman. Ayahku seorang pecandu alkohol, ibuku menjalani dua pekerjaan. Ibuku selalu menangis, ayahku tidak pernah pulang,†kisahnya.
Setelah pengakuan Pamela, polisi bertindak cepat. Kepolisian segera melakukan investigasi dan melacak pelaku. ***