Pengambilan gambar dilakukan di sebuah pantai bernama Teluk Ipi, tak jauh dari kawasan bandar udara H.Hasan Aroeboesman Ende.
Menurut Egy Massadiah yang bertindak sebagai eksekutif produser kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Rabu, 8/10), lokasi pengambilan gambar tidak jauh dari pantai asli di mana Bung Karno berlabuh saat pertama kali tiba di Ende pada tahun 1934.
"Kami membangun dermaga khusus untuk mendapat hasil maksimal sebuah adegan pada masa itu," katanya.
Tak itu saja, dia mengatakan kalau pihaknya menggabungkan syuting gambar dengan teknologi animasi untuk menampilkan serealitas mungkin saat saat Bung Karno menginjakkan kaki di tanah Ende, ungkap Egy yang juga politisi Golkar dan staf khusus Jusuf Kalla ini.
Dalam film itu, Egy memerankan tokoh Said Lanjar dalam film tersebut. Tokoh inilah yang menemani dan mengantarkan Bung Karno saat perjalanan menuju Ende. Adapun yang menjadi pemeran Bung Karno adalah Baim Wong seorang pemain sinetron ternama dan Paramitha Rusady sebagai Ibu Inggit Garnasih dengan sutradara Viva Westi.
Salah satu bentuk dukungan yang diterimanya empat lembar kain sarung batik milik ibu Inggit yang dipinjamkan untuk dipakai syuting oleh Paramita Rusady.
"Itu kain asli dari Bu Inggit Garnasih yang dipakainya saat menemani Bung Karno di pengasingan," jelas Egy yang juga aktor Teater Mandiri Putu Wijaya.
Egy pun menjelaskan, sebelum syuting dimulai, Paramitha Rusady berkenan melakukan ziarah ke makam Bu Inggit di Bandung. Adegan lain yang tak kalah pentingnya, kata Egy, adalah saat saat Soekarno merumuskan jati diri bangsa Indonesia yang kelak dikenal sebagai Pancasila di bawah pohon sukun di pinggir pantai Ende.
"Semoga film ini kan menularkan semangat dan inspirasi bagi generasi saat ini," tambah Egy.
[wid]
BERITA TERKAIT: