Sidang cerai Venna Melinda dan Ivan Fadillah kembali digelar di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, kemarin. Untuk pertama kali, Venna menghadiri sidang cerainya. Namun, karena mengganti kuasa hukum yang awalnya ditangani Lelyana Santosa dan kini jadi Kemala Dewi Nudirman, sidang pun terpaksa ditunda sampai 29 April mendatang.
“Hari ini kita mendaftarkan surat kuasa baru. Kita minta penundaan, sidang ditunda sampai 29 April. Hari ini hanya kita minta penundaan,†kata Kemala Dewi.
Venna dan Ivan hadir dalam sidang yang digelar sekitar pukul 11.00 WIB. Namun, drama justru baru dimulai setelah persidangan.
Kubu Ivan tampak memberi komentar kepada awak media. Tak jauh dari Ivan, hanya beberapa meter saja, Venna bersama kuasa hukumnya juga melakukan hal yang sama.
Karena jarak yang begitu dekat, bahkan saat pengacara Ivan berbicara, Venna tampaknya bisa mendengarnya. “Dari awal di sini nggak ngomongin masalah harta sama sekali, tapi kenapa sekarang jadi bahan pembicaraan?†protes pengacara Ivan, Apollo.
Venna pun tampak tersinggung dengan pernyataan itu. Bahkan tiba-tiba ia menghampiri kubu Ivan. Venna memang tak bicara, namun dari matanya terlihat mulai berkaca-kaca. Kubu Ivan yang tengah diwawancarai itu pun langsung membubarkan diri.
Sesaat setelah itu, Venna kembali bersama pengacaranya. Kali ini, dia tampak tak bisa menahan air matanya turun.
“Saya nggak mau naik mobil itu,†tutur Venna sambil berjalan menuju mobil pengacaranya, Kemala Dewi.
Venna memang sebelumnya datang menumpangi mobil Toyota Alphard. Mobil tersebut diketahui adalah hadiah dari Ivan saat Venna mengandung.
Dalam penjelasannya, Venna dari awal sebenarnya ingin menutup rapat-rapat masalah rumah tangganya dengan Ivan. Namun karena dipaksa ‘kondisi’, Puteri Indonesia 1994 ini mengungkapkan bahwa dirinya berkali-kali ditalak oleh Ivan.
Venna pun kala itu pergi dari rumah dengan membawa koper berisi banyak barang.
“Ketika ditalak tujuh kali oleh suami dan pergi dari rumah sambil membawa koper yang sangat banyak. Terus ditunggu sebulan tak ada kabar, apakah hanya berdiam diri?†ungkap Kemala Dewi meni-rukan pernyataan Venna.
“Venna menggugat cerai karena ingin mempertanyakan status dan kedudukannya sebagai seorang ibu dan istri, bukan keegoisan atau berita miring lainnya,†tegas Dewi.
Menurut Venna, berita yang berkembang di media dirasakan semakin menyudutkan. “Sebenarnya saya tak mau ngomong ini. Saya tutup rapat-rapat dari dulu. Tapi kok saya dibunuh karakternya. Anak saya juga jadi nggak respek sama saya,†curhat Venna.
“Saya hanya berharap perceraian ini tidak ada yang merasa menang atau menjelekkan. Saya ingin merasa terhormat. Perceraian ini berat, saya kemarin menangis karena beritanya dipelintir,†sesalnya.
Venna juga mengisahkan saat sidang perdana perkara cerai tersebut. Kala itu, ia memang terlihat menangis usai menjalani sidang.
“Saya ditanya sama hakim, 17 tahun bukan waktu yang singkat, apakah tidak ingin mediasi? Saya meneteskan air mata saat itu. Saya menangis haru. Begitu saya keluar ruang sidang, kalimat saya dipelintir. Saya dibilang menyesal telah menggugat cerai,†ujarnya.
“Coba tanyakan siapa yang tidak mau mediasi? Saya ingin mempertahankan perkawinan ini. Kalau suaminya mau, mungkin mediasi tidak pernah gagal,†tandas politisi Demokrat ini.
Awalnya, Venna ingin memberikan kebebasan kepada anak-anak memilih tinggal bersama dia atau ayahnya. Namun karena pemberitaan yang berkembang, Venna tampak tidak berniat mengurus kedua anaknya.
“Saya sayang sama anak. Saya nggak mau tekan harus ikut siapa, mereka sudah dewasa. Tapi dipelintir Venna cuek sepertinya nggak mau ngurus, anak saya komplain, akhirnya anak saya sangat tidak respek,†ungkap Venna.
“Saya Insya Allah akan berjuang. Saya yang melahirkan dan membesarkan, saya akan fight untuk mengajukan hak asuh anak,†tandasnya.
Adapun Ivan, terkesan tenang menghadapi tudingan istrinya tersebut.
Menurutnya, ia tak pernah menghalangi Venna untuk bertemu anak-anaknya. “Saya juga ingin anak-anak dekat dengan kita berdua. Pernah kita dipertemukan sama anak kita yang kecil, tapi nggak berhasil,†kata Ivan.
“Yang besar punya kehidupan sendiri sama temen-temennya. Tapi kapapun dia mau bertemu ibunya bisa ketemu,†tambah sang pengusaha.
Soal talak Venna, Ivan mengakui. Meski tidak hafal persis jumlah talak karena saat itu ia dan Venna sama-sama emosi. [Harian Rakyat Merdeka]
BERITA TERKAIT: