Lola Amaria, Garap Film Lesbian

Rabu, 11 April 2012, 09:28 WIB
Lola Amaria, Garap Film Lesbian
Lola Amaria

RMOL. Selain cantik, Lola Amaria merupakan sosok yang kon­troversial. Buktinya, dia mam­pu membuat film Sanubari Jakarta yang menceritakan kehidupan komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender. Cerita tersebut dikemas dalam sebuah film omnibus. Film ini disutra­darai 10 anak muda ber­bakat. Sebagai produser, Lola mengaku tak takut diprotes.

“Bukan masalah tabu, tapi ini ada di Indonesia terutama Ja­karta. Ini local content, tapi in­ternational issue. Artinya di belahan dunia manapun mereka itu ada. Jadi saya hanya meng­angkat realitas di sini,” kata Lola.

Film ini merupakan kum­pulan dari kisah nyata yang ter­jadi di Jakarta yang berisi 10 kisah masing-masing berdurasi sepu­luh menit. Lola ingin me­nyam­paikan pesan kepada masyarakat untuk saling menghargai per­bedaan.

“Ini juga edukasi. Niatnya bikin film bukannya nge-judge atau membela, tapi lebih ke­pada kita manusia biasa yang punya hak untuk dihargai dan diterima. Siapa sih yang mau dilahirkan berbeda,” ujarnya.

Meski sudah maksimal fo­kus, Lola toh menemui be­berapa kesulitan saat proses pro­duksi film indie itu.

“Kesulitannya saya me­­ngatur ke-10 ke­pala yang berbeda. Jadi saya harus pelan-pelan kasih tahunya. Jadi biar sama, biar ada satu kesatuan,” ujarnya.

Sampai sekarang, Lola sa­ngat idealis. Dia bertekad se­lalu mendasari karya-kar­ya­nya dengan kejujuran dan tidak asal jadi.‘’Sebagai pembuat film, saya akan membuatnya de­ngan jujur tanpa ada gejolak de­ngan siapa pun. Ada gejolak atau tidak, saya tetap membuat film,’’ kata produser film Betina dan Novel Tanpa Huruf R.

Lola dikenal hanya mem­buat film yang memiliki pesan sosial yang kental. Baginya itu lebih berman­faat untuk masya­rakat. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA