“Ini tidak membantu generasi seÂkaÂrang yang saya lihat agak traÂgis,†ujar Happy kepada wartawan.
Sikap tidak peduli sineas atau peÂlaku perfilman tanah air, katanya, terÂlihat dalam proses pembuatan film yang selalu terdapat sisipan-sisipan atau titipan yang sebenarnya tidak penting. Misalnya, fenomena film hantu tidak ada yang riil hantu.
“Hantunya jadi esek-esek atau esek-esek hantu, jadi kayak nggak puÂnya kepribadian,†ujar artis yang main bareng Nicholas Saputra di GIE ini.
Kini, lanjut Happy, justru yang berÂprestasi adalah sinetron yang mengulas tema tentang Indonesia. “Ya terbukti kan yang sukses itu yang tetap Indonesia,†tandasnya.
Maraknya film horor yang dibumÂbui adegan seks di Indonesia, tak lantas membuat Happy ikut meneÂrima tawaran adegan syur meski dengan bayaran tinggi.
“Nggak saya ambil. Memang buÂkan karena siapa-siapa. Tapi kita puÂnya tanggung jawab. Terutama terÂhadap budaya bangsa,†cetus artis penÂdukung wanita terbaik dalam film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita ini. [RM]
< SEBELUMNYA
BERIKUTNYA >
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.