Bahkan Qory dibawa ke psikolog untuk diperiksa. Menurut sang psikolog, Qory mengalami depresi dan stres.
Kuasa hukum Qory, Malik Bawazir, mengatakan, Qory tertekan karena permasalahan yang ditimbulkan Fariyawati.
“Ini masalah sudah akumulatif. Dia (Qory) bercerita kepada saya, sejak dia kecil sampai dewasa, tentang apa-apa yang sudah dialami dia cerita, terus terang rada miris juga. Mirisnya bukan apa-apa. Saya kaget juga Puteri Indonesia nih loh. Kok kisahnya miris banget, memprihatinkanlah,” jelas Malik.
Ditegaskan Malik, semua tuduhan Fariyawati yang mengatakan Qory kabur dan dihipnotis oleh pria berinisial ‘R’ mengada-ngada. Merasa difitnah, Qory bisa saja melaporkan ibunya ke polisi.
“Sudah pasti kita akan melakukan upaya hukum jika tuduhan-tuduhan yang selama ini dilakukan terhadap Qory tidak benar. Banyak
statement yang dikeluarkan ibunya dan menurut keterangan Qory itu sama sekali tidak didasarkan pada fakta,” kata Malik.
“Kalau ibunya punya fakta, beberkan fakta itu sekalian. Kalau mau membunuh karakter anaknya, ya beberkan aja sekalian. Jangan tuduh-tuduh ada pria berinisial R. Nanti sebentar ada bersinisal ‘M’, ‘Y’, dan semuanya nanti disebutkan. Kalau memang betul tunjuk namanya, mana manusianya?” tantang Malik.
Namun, kata Malik, Qory ingin masalahnya dengan sang ibunda berakhir dengan baik-baik. Malik siap menjadi penengah antara Qory dan Fariyawati.
“Mudah-mudahan semua bisa berakhir baik. Saya pun harus bijaksana. Mudah-mudahan masalah ini berakhir baik karena ini hubungan ibu dan anak. Saya bantu untuk mediasi, saya akan proaktif,” janji suami artis Cut Keke itu.