Dikutip dari
Reuters, Selasa 23 Desember 2025, berdasarkan dokumen regulator yang dirilis Senin, Netflix memperoleh fasilitas kredit baru berupa pinjaman bergulir (revolving credit facility) sebesar 5 miliar Dolar AS serta dua pinjaman berjangka dengan penarikan tertunda (delayed-draw term loan) masing-masing 10 miliar Dolar AS. Dengan langkah ini, sekitar 34 miliar Dolar AS dari total pinjaman awal masih akan ditawarkan ke pasar (disyndication).
Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk membayar porsi tunai dalam transaksi, menutup biaya dan pengeluaran terkait akuisisi, serta kebutuhan pembiayaan ulang dan keperluan operasional perusahaan secara umum.
Netflix saat ini bersiap menuntaskan kesepakatan pembelian studio film dan televisi serta aset streaming milik Warner Bros Discovery, termasuk HBO dan HBO Max. Dalam proses lelang aset tersebut, perusahaan asal AS tersebut berhasil mengungguli sejumlah pesaing, termasuk Paramount Skydance yang sempat mengajukan tawaran tunai tidak diminta senilai 108,4 miliar Dolar AS, atau sekitar 30 Dolar AS per saham untuk seluruh Warner Bros Discovery.
Meski dewan direksi Warner Bros mengakui tawaran Paramount memberikan nilai tunai yang lebih tinggi dalam jangka pendek, mereka tetap mendukung kesepakatan dengan Netflix. Alasannya, transaksi dengan Netflix dinilai menawarkan manfaat strategis yang lebih kuat serta kepastian pendanaan yang lebih jelas.
Kesepakatan ini diperkirakan baru akan rampung setelah Warner Bros Discovery memisahkan unit Global Networks pada kuartal ketiga 2026. Pemisahan tersebut diumumkan pada pertengahan 2025 dengan tujuan memisahkan bisnis streaming dan studio yang bertumbuh cepat dari jaringan televisi lama, sehingga masing-masing dapat fokus pada strategi sendiri dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham.
Sebagai informasi, Netflix pertama kali mengamankan pinjaman jembatan (bridge loan) senilai 59 miliar Dolar AS pada 4 Desember 2025 untuk memastikan ketersediaan dana dalam proses penawaran akuisisi ini. Pinjaman jenis ini umumnya bersifat sementara dan akan digantikan dengan pembiayaan jangka panjang yang bunganya lebih rendah setelah transaksi berjalan.
BERITA TERKAIT: