Dikutip dari Reuters, pada perdagangan pagi harga minyak Brent sedikit turun 2 sen menjadi 62,47 Dolar AS per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) turun 4 sen menjadi 58,84 Dolar AS per barel.
Penurunan harga sebelumnya dipicu oleh kembalinya produksi di ladang minyak West Qurna 2 di Irak, salah satu yang terbesar di dunia.
Sementara itu, Ukraina dijadwalkan menyerahkan rancangan rencana perdamaian yang telah direvisi kepada Amerika Serikat setelah Presiden Volodymyr Zelensky bertemu dengan pemimpin Prancis, Jerman, dan Inggris di London.
“Harga minyak bergerak dalam rentang sempit karena pasar menunggu arah pembicaraan damai ini,” kata Tim Waterer, analis pasar senior di KCM Trade.
“Jika pembicaraan gagal, harga minyak kemungkinan naik lagi. Tapi jika ada kemajuan dan pasokan Rusia berpeluang kembali ke pasar global, harga bisa turun," ujarnya.
Negara-negara G7 dan Uni Eropa juga sedang membahas kemungkinan mengganti batas harga minyak Rusia dengan larangan penuh layanan maritim, langkah yang ditujukan untuk mengurangi pendapatan energi Rusia.
Dari sisi kebijakan moneter, pasar menunggu keputusan The Federal Reserve yang akan diumumkan Rabu esok. Saat ini, pelaku pasar memperkirakan peluang 87 persen bahwa bank sentral AS akan menurunkan suku bunga sebesar seperempat poin.
BERITA TERKAIT: