Sementara sebagian lainnya dialokasikan untuk quick win pipelines yang melibatkan kerja sama dengan sektor swasta.
“Delapan sektor menjadi fokus utama Danantara, termasuk hilirisasi, energi (termasuk energi terbarukan), kesehatan, dan teknologi. Beberapa proyek telah melalui tahap studi kelayakan dan tengah dimatangkan bersama pemerintah daerah, kementerian, serta mitra internasional,” kata Managing Director Treasury Danantara Indonesia, Ali Setiawan dalam keterangan yang diterima redaksi di Jakarta, Minggu malam, 19 Oktober 2025.
Lanjut dia, salah satu proyek yang tengah dipertimbangkan adalah waste to energy (WtE), yang dinilai relevan dengan kebutuhan pengelolaan sampah perkotaan dan transisi menuju energi bersih.
“Proyek-proyek ini membutuhkan waktu. Misalnya pembangunan hydropower plant saja bisa empat hingga lima tahun. Karena itu, ekspektasi hasil harus realistis,” jelasnya.
Ia menegaskan, kombinasi investasi langsung dan pasar modal ini akan memberikan multiplier effect besar bagi perekonomian, terutama dari sisi energi, pangan, dan kapital nasional.
“Kami memastikan investasi yang dilakukan bukan hanya terlihat di atas kertas, tetapi benar-benar memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: