Banyak perusahaan Amerika kini berhati-hati menjalin kerja sama dengan Tiongkok karena perang tarif dan upaya AS memindahkan manufaktur kembali ke dalam negeri. Meski begitu, Apple tetap menjaga hubungan erat dengan Beijing karena sebagian besar produk utamanya, seperti iPhone, masih dirakit di Tiongkok.
“Komunitas bisnis selalu menjadi penstabil hubungan Tiongkok-AS dan promotor kerja sama pragmatis,” kata Duta Besar Tiongkok untuk AS, Xie Feng, di Washington pada Selasa, dikutip dari Reuters.
Cook sebelumnya juga menjanjikan investasi besar di AS. Pada Agustus lalu, ia memberikan Presiden Donald Trump sebuah plakat simbolis setelah Apple berkomitmen menambah investasi manufaktur domestik senilai 100 miliar dolar AS.
Saat berkunjung ke Tiongkok pada Maret lalu, Apple mengumumkan dana energi bersih baru senilai 720 juta Yuan (sekitar 101 juta Dolar AS). COO Apple Sabih Khan juga baru-baru ini mengunjungi Lens Technology, pemasok kaca iPhone dan Apple Watch yang sudah bermitra dengan Apple selama 19 tahun.
Meski pasar ponsel Tiongkok sedang lesu, pengiriman iPhone di negara itu justru naik tipis 0,6 persen pada kuartal ketiga menjadi 10,8 juta unit, menurut IDC. Seri iPhone 17 menjadi pendorong utama pertumbuhan tersebut.
Dalam kunjungannya minggu ini, Cook juga menyempatkan diri mengunjungi toko Apple di Shanghai, bertemu pengembang gim lokal, serta perancang boneka populer Labubu. Ia mengumumkan bahwa iPhone Air kini sudah bisa dipesan di Tiongkok setelah pemerintah mengizinkan dukungan eSIM oleh operator besar.
BERITA TERKAIT: