Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah Brent naik 87 sen atau sekitar 1,39 persen menjadi 63,60 Dolar AS per barel, setelah pada Jumat lalu turun 3,82 persen dan menyentuh level terendah sejak 7 Mei.
Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) dari Amerika Serikat juga naik 87 sen atau 1,48 persen menjadi 59,77 Dolar AS per barel, setelah sebelumnya anjlok 4,24 persen dan menyentuh titik terendah sejak awal Mei.
Kenaikan harga ini terjadi di tengah kekhawatiran pasar terhadap meningkatnya ketegangan dagang antara AS dan Tiongkok. Beijing baru saja memperluas kontrol ekspor tanah jarang yang langsung dibalas Presiden AS Donald Trump dengan ancaman tarif 100 persen terhadap ekspor Tiongkok ke AS serta pembatasan baru
Dalam catatan Goldman Sachs, para analis menilai pasar kini menunggu kepastian apakah kebijakan tersebut benar-benar diterapkan atau hanya menjadi strategi negosiasi menjelang perundingan. “Kemungkinan besar kedua pihak akan menahan langkah ekstrem dan memperpanjang jeda perang dagang seperti yang terjadi pada Mei lalu,” tulis mereka.
Namun, analis juga memperingatkan risiko eskalasi tetap tinggi. Jika ketegangan meningkat, tarif lebih besar atau pembatasan ekspor yang lebih ketat bisa kembali mengguncang pasar minyak. Sebelumnya, harga minyak sempat anjlok pada Maret dan April lalu saat perang dagang AS-Tiongkok mencapai puncaknya.
BERITA TERKAIT: