Penurunan ini terjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif impor terhadap China. Ancaman tersebut memicu kekhawatiran baru soal permintaan energi global di tengah pasar minyak yang sudah kelebihan pasokan.
Reuters melaporkan, harga minyak mentah Brent ditutup di level 62,73 Dolar AS per barel, turun 2,49 Dolar AS atau 3,82 persen, level terendah sejak 5 Mei. Sementara minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) AS merosot lebih dalam, turun 2,61 Dolar AS atau 4,24 persen menjadi 58,90 Dolar AS per barel, juga merupakan posisi terendah sejak awal Mei.
“Ini adalah puncak dari berbagai faktor yang menekan harga minyak, dan ancaman tarif baru dari Trump terhadap China hanya memperburuk keadaan,” ujar Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates.
Trump dijadwalkan bertemu Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam tiga minggu mendatang di Korea Selatan. Namun, ketegangan meningkat setelah China memperluas kontrol ekspor terhadap unsur tanah jarang pada Kamis.
Menanggapi langkah tersebut, Trump menuduh Beijing berusaha “menyandera ekonomi global” dan mengancam akan membatalkan pertemuan dengan Xi. Ia juga menyebut sedang mempertimbangkan peningkatan tarif besar-besaran terhadap produk-produk asal China.
BERITA TERKAIT: