Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu menjelaskan, bisnis SPBU swasta telah berjalan sejak 2004, dengan Shell menjadi salah satu pemain awal pada 2005. Namun, perubahan pola konsumsi masyarakat tahun ini memaksa adanya penyesuaian kebijakan dari pemerintah.
“Ke depannya, setidaknya tahun depan itu
adjustable-nya sudah lebih baik,” kata Todotua dalam konferensi pers mengenai kuota impor BBM SPBU swasta di Jakarta, Selasa 7 Oktober 2025.
Meski demikian, Todotua mengakui adanya dampak terhadap distribusi BBM di lapangan. Namun ia memastikan pemerintah akan segera menyelesaikan masalah tersebut.
“Situasionalnya tahun ini memang ada pergerakan dan tadi juga sudah diyakinkan dari Dirjen Migas bahwa memang ini lagi diramu sehingga strateginya di tahun 2026 itu dipastikan akan jauh lebih baik,” tambahnya.
Ia juga optimis kepastian kebijakan pemerintah ke depan akan mampu memulihkan iklim investasi di sektor energi hilir, termasuk mendorong kolaborasi baru dengan perusahaan global.
"Kami berharap isu ini bisa dikelola lebih baik sehingga tidak terlalu ber-
impact,” tandasnya.
BERITA TERKAIT: