Dikutip dari
Reuters, pada penutupan Jumat 26 September 2025, harga minyak mentah Brent ditutup naik 71 sen atau 1,02 persen menjadi 70,13 Dolar AS per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga naik 74 sen atau 1,14 persen, berakhir di level 65,72 Dolar AS per barel.
“Pasar terus menyoroti situasi Rusia-Ukraina. Serangan drone dari Ukraina semakin sering terjadi,” kata John Kilduff, mitra di perusahaan investasi energi Again Capital.
Akibat serangan itu, kapasitas kilang minyak Rusia turun, membuat beberapa wilayah di negara tersebut kekurangan pasokan bahan bakar tertentu.
Tak hanya faktor perang, kebijakan Amerika Serikat juga ikut mendorong kenaikan harga.
“Presiden Trump terus menekan sekutu AS untuk mengurangi impor energi dari Rusia,” jelas Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Associates. Menurutnya, India dan Turki kemungkinan akan memangkas sebagian impor minyak Rusia.
Di sisi lain, ada kabar pasokan tambahan. Ekspor minyak mentah dari wilayah semi-otonom Kurdistan, Irak, dijadwalkan kembali beroperasi pada Sabtu. Minyak tersebut akan dialirkan lewat pipa menuju pelabuhan Ceyhan di Turki, menurut laporan kantor berita negara yang mengutip pernyataan pemasar minyak nasional SOMO.
BERITA TERKAIT: