Dikutip dari
Reuters, harga minyak mentah Brent naik tipis 11 sen atau 0,16 persen menjadi 69,42 Dolar AS per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun tipis 1 sen atau 0,02 persen menjadi 64,98 Dolar AS per barel.
Kedua acuan harga minyak ini sempat melonjak 2,5 persen pada Rabu, didorong oleh turunnya persediaan minyak mentah mingguan AS dan kekhawatiran gangguan pasokan akibat serangan Ukraina terhadap infrastruktur energi Rusia.
Harga minyak juga mendapat tambahan dorongan setelah Rusia mengumumkan akan melarang sebagian ekspor solar hingga akhir tahun. Larangan ekspor bensin yang sudah ada juga diperpanjang, menyusul serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap kilang-kilang minyak Rusia.
Namun, kenaikan harga minyak tertahan oleh laporan ekonomi AS. Data terbaru menunjukkan produk domestik bruto (PDB) AS tumbuh 3,8 persen pada kuartal lalu, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.
Menurut Phil Flynn, analis di Price Futures Group, pasar merespons laporan itu dengan aksi jual karena data ekonomi yang lebih kuat biasanya menekan harga minyak.
Data ekonomi yang solid juga memberi sinyal bahwa Federal Reserve kemungkinan akan lebih berhati-hati dalam memangkas suku bunga, meskipun pekan lalu sudah menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin untuk pertama kalinya sejak Desember lalu.
BERITA TERKAIT: