Dikutip dari
Reuters Selasa, 23 September 2025, sekitar 1.800 pramugari dari total 5.200 staf akan mulai dirumahkan efektif pada 1 Desember 2025.
Spirit pernah mencoba melakukan reorganisasi, namun upaya itu gagal memperbaiki kondisi keuangan perusahaan. Dalam memo kepada karyawan, Spirit menegaskan akan memangkas kapasitas penerbangan hingga 25 persen pada November.
“Kami perlu menyesuaikan kebutuhan maskapai secara menyeluruh, termasuk jumlah pramugari yang sesuai dengan volume penerbangan kami,” tulis manajemen Spirit dalam email kepada karyawan.
Asosiasi Pramugari menanggapi kebijakan ini dengan mengatakan bahwa pengurangan jumlah pesawat dan jam terbang membuat pengurangan tenaga kerja tidak bisa dihindari.
Sebelumnya, Spirit hanya mengandalkan cuti sukarela, dengan lebih dari 800 staf yang memilih absen sementara. Namun, situasi keuangan yang semakin sulit membuat perusahaan harus beralih ke cuti wajib.
BERITA TERKAIT: