Permintaan aset safe haven yang cukup tinggi serta pelemahan Dolar AS turut mempengaruhi.
Indeks Dolar AS (Indeks DXY), yang jatuh ke level terendah lebih dari dua bulan, menjadi pendorong reli emas karena membuat logam mulia ini lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Dikutip dari
Reuters, emas spot naik 0,3 persen menjadi 3.689,86 Dolar AS per ons pada perdagangan Selasa 16 September 2025, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi intraday di level 3.702,95 Dolar AS.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat untuk kontrak pengiriman Desember meningkat 0,05 persen menjadi 3.726,90 Dolar AS per ons.
Sejak awal tahun, emas meroket sekitar 41 persen, setelah menembus level 3.600 Dolar AS per ons pada 8 September. Analis menyebut reli ini didorong kombinasi pembelian berkelanjutan oleh bank sentral, arus masuk safe haven, serta pergeseran global menjauhi dolar AS yang terus melemah.
Lonjakan harga emas tidak diikuti oleh harga logam lainnya.
Perak turun 0,27 persen menjadi 42,56 Dolar AS per ons setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak September 2011.
Platinum melemah 0,06 persen ke 1.399,13 Dolar AS. Paladium juga menyusut 0,05 persen menjadi 1.180,58 Dolar AS.
BERITA TERKAIT: