Logam kuning, yang secara tradisional menjadi aset lindung nilai terhadap ketidakpastian politik, ekonomi, dan inflasi, cenderung berkinerja baik di era suku bunga rendah. Harga emas meroket lebih dari 39 persen sepanjang tahun ini.
Data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan indeks harga produsen (PPI) secara tak terduga turun pada Agustus, dipicu penyusutan biaya jasa. Hal ini memperkuat pandangan bahwa tekanan inflasi terus mereda.
Dikutip dari
Reuters, harga emas spot naik 0,6 persen menjadi 3.647,94 Dolar AS per ons pada perdagangan Rabu 10 September 2025 waktu setempat, setelah sempat menyentuh rekor 3.673,95 Dolar AS sehari sebelumnya.
Sedangkan harga emas berjangka Amerika Serikat untuk kontrak pengiriman Desember ditutup flat di posisi 3.682 Dolar AS per ons.
Selain emas, harga perak spot menguat 0,8 persen menjadi 41,21 Dolar AS per ons.
Platinum juga melesat 1,7 persen menjadi 1.391,80 Dolar AS, sedangkan paladium melonjak hampir 3 persen ke 1.180,81 Dolar AS.
BERITA TERKAIT: