Pasar melihat permintaan ekspor minyak sawit pada September berpotensi tetap tinggi, yang menjadi pendorong utama sentimen positif di pasar.
Sementara hasil survei Reuters, memperkirakan stok minyak sawit Malaysia akan meningkat untuk bulan keenam berturut-turut pada Agustus. Kenaikan ini disebabkan laju produksi yang masih lebih tinggi dibandingkan ekspor, meski ada tanda-tanda pemulihan permintaan global.
Investor juga terus mencermati rilis data permintaan dan pasokan dari Malaysian Palm Oil Board (MPOB) yang dijadwalkan pekan depan.
Harga minyak sawit untuk kontrak pengiriman November di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 38 Ringgit atau 0,86 persen menjadi 4.480 Ringgit per metrik ton, atau sekitar 1.065,40 Dolar AS pada perdagangan Kamis siang, 4 September 2025.
Penguatan ini menandai pembalikan arah setelah penurunan 0,76 persen pada sesi sebelumnya.
Bursa Malaysia akan ditutup pada sesi Jumat untuk memperingati hari libur nasional.
Minyak sawit juga mendapatkan dukungan dari pergerakan harga minyak nabati global.
Kontrak minyak kedelai (soyoil) paling aktif di Dalian naik 0,14, sementara kontrak minyak sawitnya menguat 0,3 persen.
Di Chicago Board of Trade, harga minyak kedelai terpantau menguat 0,06 persen.
BERITA TERKAIT: