Fundamental RI Kuat, Airlangga Yakin Dampak Demo ke Ekonomi hanya Jangka Pendek

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Senin, 01 September 2025, 11:24 WIB
Fundamental RI Kuat, Airlangga Yakin Dampak Demo ke Ekonomi hanya Jangka Pendek
Menteri Koordinatro Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto di Bursa Efek Indonesia. (Foto: RMOL/Alifia Dwi Ramandhita)
rmol news logo Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat, di tengah gejolak sosial politik yang terjadi sejak pekan lalu. 

“Dari segi fundamental, ini menjadi penting, karena tentu kita paham bahwa pasar modal ada dua hal penting, selain fundamental maupun sentimental. Namun ingin ditegaskan bahwa secara fundamental Indonesia mempunyai ketahanan yang solid,”kata Airlangga dalam konferensi pers di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin, 1 September 2025.

Airlangga menjelaskan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tercatat 5,12 persen secara tahunan (yoy). Indeks PMI manufaktur juga kembali ke level ekspansi sebesar 51,5 persen, naik dari 49,2 persen pada bulan Juli.

“Itu didukung oleh ekspansi output dan permintaan baru yang bulan Juli kemarin di 49,2 persen, sehingga ini sudah berbalik,” jelasnya.

Sementara dari sisi pasar modal, Airlangga menyoroti momentum positif Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat mencapai level tertinggi sepanjang masa pada 25 Agustus di angka 7.926 atau menguat 0,87 persen. Meski pada Jumat saat demo besar terjadi IHSG turun 1,53 persen ke 7.830.

Inflasi, lanjutnya, terkendali di level 2,37 persen, sementara nilai tukar rupiah relatif stabil di kisaran Rp16.490 per Dolar AS dengan depresiasi 2,35 persen sepanjang tahun. 

“Neraca perdagangan juga konsisten surplus. Dan hari ini juga akan keluar angka yang relatif baik,” tuturnya.

Selain itu, konsumsi domestik disebut tetap kuat dengan kenaikan belanja ritel baik offline maupun online. Pemerintah pun terus memberikan stimulus daya beli, termasuk program diskon 17 persen di sejumlah ritel pada Agustus lalu.

Dari sisi investasi, impor barang modal tumbuh signifikan 32,5 persen pada kuartal II, sejalan dengan pertumbuhan industri 5,08 persen secara tahunan. Selain itu, perputaran uang di berbagai provinsi disebut menunjukkan aktivitas ekonomi yang terus bergerak.

“Terkait dengan situasi terkini dengan fundamental ekonomi yang solid, pemerintah yakin dampak dan dinamika sosial politik yang terjadi terhadap ekonomi harapannya bersifat jangka pendek,” tandasnya. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA