Perdagangan dibuka dengan mencatatkan kemerosotan indeks ASX 200 Australia sebesar 0,94 persen. Indeks berlanjut turun 0,89 persen atau 78 poin ke 8.664,8.
Kospi, Korea Selatan, dibuka turun 1,73 persen dan terus merosot 2,97 persen ke level 3.149,04. Kosdaq juga jatuh 1,73 persen.
Indeks Nikkei 225, Jepang, dibuka melorot 0,65 persen dan terus turun 0,57 persen atau 234,05 poin menjadi 40.835,77. Topix relatif mendatar.
Presiden AS Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang mengubah tarif "resiprokal" terhadap puluhan negara, dengan tarif baru yang diberlakukan mulai dari 10 persen hingga 41 persen.
Menurut Gedung Putih, semua barang yang telah dialihkan rutenya (transshipped) untuk menghindari bea yang berlaku akan dikenai tambahan tarif sebesar 40 persen. Negara-negara yang tidak tercantum dalam perintah terbaru akan menghadapi tambahan tarif sebesar 10 persen, seperti dikutip dari CNBC.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan masih akan menghadapi tekanan jual, setelah mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan merosot 0,87 persen ke 7.484.
Harga ETF saham Indonesia, iShares MSCI Indonesia ETF (EIDO), di New York Stocks Exchange anjlok 1,88 persen ke level 17,27 Dolar AS.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG akhir pekan ini diperkirakan masih rawan terkoreksi, seiring berlanjutnya aksi jual investor asing.
Kurs Dolar AS yang menguat nampaknya akan menekan Rupiah.
BERITA TERKAIT: