Indeks tersebut parkir di zona merah dengan merosot 139,15 poin atau 1,96 persen ke level 6.968,64.
Mengutip RTI Infokom, investor tercatat melakukan transaksi sebesar Rp13,96 triliun dengan 24,90 miliar saham yang diperdagangkan.
Adapun pada penutupan kali ini, 571 saham terkoreksi, 92 saham menguat, dan 139 lainnya stagnan.
Terpantau, seluruh indeks sektoral melemah yang dipimpin sektor barang baku yang minus hingga 4,69 persen, disusul sektor transportasi yang anjlok 3,84 persen.
Sementara sektor energi turun 1,78 persen, konsumer non siklikal turun 1,67 persen, konsumer siklikal dan keuangan turun 1,54 persen, infrastruktur turun 1,44 persen, properti turun 1,65 persen, industri turun 1,60 persen, teknologi turun 2 persen, dan kesehatan turun 1,56 persen.
Sebelumnya pengamat pasar modal Panin Sekuritas, Reydi Octa mengatakan ketidakpastian global dan meningkatnya ketegangan geopolitik akan membuat investor cenderung menahan diri dan melakukan aksi jual, yang membuat indeks tertekan.
"Untuk ke depan masih tertekan, karena tensi geopolitik yang kian memanas dan memicu inflasi lewat lonjakan harga komoditas, juga karena saat ini kita mendekati 9 Juli, batas jatuh tempo penundaan tarif dagang Presiden Donald Trump selama 90 hari itu," kata Reydi kepada
RMOL.
BERITA TERKAIT: