Manajemen AMMN mengungkapkan, perseroan tengah fokus menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) untuk pengembangan proyek strategis, sehingga belum dapat membagikan dividen.
“Kalau mengacu pada pernyataan kami sebelumnya, sampai tahun-tahun ini fokus penggunaan modal masih diarahkan untuk capex, yang terkait pengembangan di proyek kami,” terang Vice President Corporate Communication Amman Mineral Internasional, Kartika Octaviana, dalam pernyataannya di Jakarta, dikutip Selasa 17 Juni 2025.
Meski saat ini seluruh investasi diarahkan untuk mendukung ekspansi dan pertumbuhan jangka Panjang, namun tidak menutup kemungkinan akan ada pembagian dividen di masa mendatang.
Saham AMMN ditutup melemah sebesar 7,62 persen ke level Rp7.577 per saham.
Harga saham tersebut mencerminkan penurunan sebesar 10,62 persen year to date (YtD), tetapi tumbuh 9,78 persen dalam kurun 3 bulan terakhir.
Perseroan mencatat laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk AMMN pada tahun buku 2024 sebesar 636,89 juta Dolar AS, dibukukan ke dalam saldo laba perseroan.
Laba bersih itu melonjak 152,59 persen year on year (yoy) dibandingkan dengan laba 252,14 juta Dolar AS pada 2023.
Laba bersih diperoleh dari penjualan bersih yang naik sebesar 30,99 persen (yoy) menjadi 2,66 miliar Dolar AS sepanjang 2024 yang berasal dari penjualan tembaga bersih sebesar 1,19 miliar Dolar AS dan penjualan emas bersih 1,46 miliar Dolar AS.
BERITA TERKAIT: