Menurut James Toledano, Chief Operating Officer dari Unity Wallet, lonjakan harga ini menunjukkan bahwa Bitcoin cukup tangguh. Sebelumnya, pada 5 Juni, harga Bitcoin sempat menembus 100.000 Dolar AS.
“Ketahanan Bitcoin ini didorong oleh terus mengalirnya dana dari investor besar ke produk ETF Bitcoin, serta meredanya kekhawatiran soal aturan pemerintah AS,” kata Toledano, dikutip dari
Bitcoin.com.
Ia juga menambahkan bahwa meskipun Amerika Serikat kehilangan peringkat kredit tertingginya (AAA), pasar tetap tenang.
“Ini tanda bahwa kepercayaan investor terhadap Bitcoin makin kuat,” ujarnya.
Selain itu, ada harapan bahwa bank sentral AS (Federal Reserve) akan segera menurunkan suku bunga, mungkin secepatnya bulan Juli. Hal ini mendorong investor untuk kembali membeli Bitcoin.
Toledano menyebut bahwa semua faktor ini — arus dana dari institusi, ketenangan pasar, dan kemungkinan turunnya suku bunga — menjadi penyebab utama pemulihan harga Bitcoin setelah sempat turun pada hari Jumat lalu.
Sementara itu, Sergei Gorev, Kepala Risiko di perusahaan kripto YouHodler, mengatakan bahwa saat ini harga Bitcoin masih belum stabil.
“Di satu sisi, banyak investor global mulai menarik uang mereka dari dolar AS dan memilih aset yang lebih berisiko seperti emas dan mata uang kripto,” kata Gorev.
BERITA TERKAIT: