Dikutip dari
Bloomberg, Senin 19 Mei 2025, harga minyak mentah Brent sempat turun 1,1 persen hingga berada di bawah 65 Dolar AS per barel, sebelum akhirnya naik kembali. Sementara itu, minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati 62 Dolar AS per barel.
Penurunan peringkat kredit dari Moody's ini telah menambah kekhawatiran di Wall Street, terutama terhadap kondisi pasar obligasi pemerintah AS dan perlambatan ekonomi yang sedang terjadi.
Di sisi lain, Presiden Donald Trump mengatakan akan menghubungi Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Senin untuk membicarakan kemungkinan mengakhiri perang di antara kedua negara. Jika perang berakhir, ekspor minyak dari Rusia - produsen minyak terbesar ketiga di dunia - bisa meningkat.
Selama dua minggu terakhir, harga minyak sempat naik karena ketidakpastian seputar negosiasi antara AS dan Iran, serta serangan Israel terhadap wilayah Yaman yang dikuasai kelompok Houthi.
Meski begitu, secara keseluruhan harga minyak mentah masih turun lebih dari 10 persen sepanjang tahun ini, dipengaruhi oleh perang dagang yang dipimpin Trump yang mengancam permintaan global, serta rencana OPEC+ untuk kembali meningkatkan produksi di tengah kekhawatiran kelebihan pasokan akhir tahun ini.
BERITA TERKAIT: