Saat dimintai komentar oleh media mengenai keputusan LG untuk mundur dari proyek pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik (EV), Prabowo menanggapi dengan sikap tenang.
Ia mengajak masyarakat untuk bersabar dan tetap optimis karena menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai masa depan yang lebih baik.
"Ya pasti ada tunggu aja. Indonesia besar, Indonesia kuat, Indonesia cerah," tegasnya setelah menggelar pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri Malaysia Dato’ Seri Dr. Ahmad Zahid bin Hamidi.
Proyek ini sebelumnya melibatkan kolaborasi antara LG Energy Solution, LG Chem, LX International Corp, pemerintah Indonesia, dan BUMN.
Tujuannya adalah membangun rantai pasok baterai EV, mencakup pengadaan bahan baku, produksi prekursor, bahan katoda, serta pembuatan sel baterai di dalam negeri.
Namun, kerja sama tersebut tidak berlanjut. Pihak LG menyebutkan bahwa kondisi pasar dan lingkungan investasi menjadi pertimbangan utama di balik keputusan mereka untuk menghentikan keterlibatan dalam proyek tersebut.
"Mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami telah memutuskan untuk keluar dari proyek," ungkap perwakilan LG, seperti dikutip dari Yonhap News.
Walau demikian, LG masih akan melanjutkan proyek lainnya, termasuk pembangunan pabrik baterai melalui kerja sama dengan Hyundai Motor Group, yaitu Hyundai LG Indonesia Green Power (HLI Green Power).
BERITA TERKAIT: