Ia mengungkapkan, Thailand telah menyiapkan stimulus ekonomi yang lebih besar yang difokuskan pada penciptaan lapangan kerja serta fokus pada penyeimbangan perdagangan.
.
"Seiring dengan perubahan situasi, kami harus menyesuaikan diri," kata Pichai kepada wartawan, dikutip dari
Reuters, Senin 14 April 2025.
Penurunan ekspor akan berdampak pada manufaktur dan lapangan kerja, sehingga Thailand perlu menyiapkan dengan optimal langkah-langkah mitigasi.
Ketika Presiden AS Donald Trump mengumumkan pengenaan tarif baru, termasuk 36 persen untuk Thailand, pasar global didera kepanikan. Pichai mengatakan, kebijakan tarif tersebut dapat memangkas pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara tersebut sebesar satu persen.
Menurutnya, Thailand akan berupaya menegosiasikan kesepakatan yang lebih baik, salah satunya dengan meningkatkan impor dari AS. Barang yang diimpor terdiri dari sektor Energi, pertanian, pesawat, produk makanan
Bursa Efek Thailand minggu ini memberlakukan batas atas dan bawah perdagangan saham menjadi 15 persen dari 30 persen dan melarang short-selling untuk mengurangi volatilitas.
BERITA TERKAIT: