Harga minyak Brent tercatat hampir tidak berubah sepanjang minggu ini, namun turun sekitar 6 dolar AS per barel dibandingkan bulan lalu. Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) jatuh di bawah 60 Dolar AS per barel, dan diperkirakan akan tetap berada di level rendah tersebut dalam waktu dekat.
Penurunan ini dipicu oleh perubahan tajam dalam proyeksi permintaan minyak global, menyusul meningkatnya ketegangan akibat perang tarif yang dipicu oleh Trump.
“Kita sedang menuju resesi,” tulis Neil Dutta, Kepala Riset Ekonomi di Renaissance Macro Research, seperti dikutip dari
Bloomberg, Senin, 14 April 2025.
“Pernyataan ini saya rasa tidak terlalu kontroversial," ujarnya.
Pernyataan Dutta sejalan dengan pandangan mayoritas ekonom dan pelaku pasar yang mulai waspada terhadap kemungkinan resesi global.
Badan Informasi Energi (EIA) dari Departemen Energi AS juga mengeluarkan peringatan mengenai dampak negatif dari perang tarif terhadap permintaan energi, termasuk minyak mentah.
Bloomberg melaporkan bahwa tren penurunan harga minyak sudah terlihat sejak awal masa jabatan Trump. Saat itu, ekspektasi pasar terhadap peningkatan produksi minyak dan gas begitu tinggi, mendorong harga ke arah negatif.
BERITA TERKAIT: