Hal pertama, APBN yang memburuk selama dua bulan ini menjadi salah satu faktor anjloknya IHSG.
“Akibat hasil APBN Feb yang buruk dan outlook fiskal yang berat di 2025,” kata Wijayanto Samirin kepada wartawan, Selasa, 18 Maret 2025.
Kedua, kebijakan pemerintah yang cukup nyeleneh dalam beberapa waktu terakhir ini juga menjadi alasan turunnya nilai saham di Indonesia.
“Akibat kebijakan Pemerintah yang tidak realistis dan tanpa teknokrasi yang jelas,” tegasnya.
Isu perilaku korupsi dengan angka cukup tinggi juga dikatakan Wijayanto Samirin sebagai salah satu indikator turunnya IHSG.
“Ketiga, akibat berbagai isu mega korupsi yang merusak
trust,” beber dia.
RUU TNI yang kini sedang ramai diperbincangkan publik juga menjadi faktor keempat amblesnya bursa saham.
“Apa yang terjadi terkait Dwifungsi ABRI yang dikhawatirkan menimbulkan protes besar,” ujarnya.
“Kelima, kekhawatiran
credit rating Indonesia akan turun. Maret-April Fitch dan Moody's akan umumkan, Juni-Juli S&P akan umumkan,” jelasnya.
“1-3 isu lama, yang membuat investor hati-hati, 4-5 isu baru yang membuat investor takut,” tutup Wijayanto.
BERITA TERKAIT: