Dikutip dari
Reuters, harga minyak mentah Brent ditutup turun 1,07 Dolar AS atau 1,5 persen, menjadi 69,88 Dolar AS per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 1,13 Dolar AS atau 1,7 persen, menjadi 66,55 Dolar AS per barel.
Pasar melemah setelah Badan Energi Internasional melaporkan bahwa pasokan minyak global dapat melebihi permintaan sekitar 600.000 barel per hari tahun ini, dengan permintaan global diperkirakan hanya naik 1,03 juta barel per hari, turun 70.000 barel per hari dari perkiraan bulan lalu.
Laporan tersebut mengutip memburuknya kondisi ekonomi makro, termasuk meningkatnya ketegangan perdagangan.
Turunnya harga juga dipengaruhi ancaman Presiden AS Donald Trump yang akan mengenakan tarif sebesar 200 persen pada impor anggur, cognac, dan alkohol lainnya dari Eropa.
Analis senior Phil Flynn di Price Futures Group mengatakan, ketegangan perdagangan telah mengguncang investor, konsumen, dan kepercayaan bisnis.
"Hal ini menciptakan dinamika tarik-ulur," kata Flynn.
"Apakah kita fokus pada penawaran dan permintaan, yang masih terlihat cukup menguntungkan, atau apakah kita fokus pada tarif?" ujarnya.
BERITA TERKAIT: