Kabar yang beredar menyebutkan, pihak Presiden Ukraina Volodimir Zelensky yang menolak permintaan konsesi tambang mineral tanah jarang yang sangat dibutuhkan AS dan bernilai triliunan Dolar itu karena tidak menggaransi keamanan Ukraina. Langkah penolakan Zelensky juga mendapatkan sokongan dari sejumlah pemimpin penting Eropa, hingga aksi Trump kini mulai menuai perlawanan serius dan sekaligus bisa membikin keder.
Rangkaian kabar ini tersebar di tengah upaya pemulihan hubungan diplomatik Washington-Moskow pasca pertemuan para petinggi AS-Rusia di Arab Saudi, di mana hal Ini dinilai sejumlah analis sebagai kemenangan posisi Rusia.
Sementara laporan sebelumnya menyebutkan rangkaian rilis data perekonomian terkini AS yang dicurigai masih menghadirkan kinerja Inflasi yang masih belum jinak, sementara di sisi lain pertumbuhan ekonomi masih belum cukup solid. Pelaku pasar akhirnya berbalik melakukan diskon signifikan alias tekanan jual pada Dolar AS hingga mengangkat sejumlah mata uang utama dunia pada sesi penutupan pekan lalu.
Penguatan mata uang utama dunia tersebut kemudian berlanjut hingga sesi awal pekan ini di Asia hingga membuat mata uang Asia turut terangkat. Pantauan lebih jauh menunjukkan, nyaris seluruh mata uang Asia yang mampu menjangkau zona penguatan moderat di sepanjang Senin 24 Februari 2025.
Mata uang Asia hingga sore ini tercatat hanya menyisakan Dolar Hong Kong dan Rupee India yang masih terjebak di zona pelemahan sangat tipis dan rentan untuk turut beralih menguat. Pantauan juga memperlihatkan, nilai tukar Ringgit Malaysia yang kali ini berhasil menorehkan penguatan tertajam di Asia dengan sempat melonjak curam hingga kisaran 0,7 persen.
Terkhusus pada Rupiah, kinerja penguatan cenderung terjebak di rentang moderat setelah mengawali sesi pagi dengan pelemahan. Secara keseluruhan, Rupiah masih konsisten bergerak di rentang terbatas di sepanjang sesi. Hingga sesi perdagangan sore ini berlangsung, Rupiah tercatat diperdagangkan di kisaran Rp16.270 per Dolar AS atau menguat moderat 0,18 persen. Penguatan Rupiah terkesan mencoba semakin mendaki di sesi perdagangan sore, namun masih kesulitan mencetak lonjakan tajam.
Tinjauan RMOL menunjukkan, tiadanya sentimen domestik yang signifikan yang tersedia bagi Rupiah di sesi hari ini. Satu-satunya sentimen domestik minor datang dari peluncuran Badan Pengelola Investasi BPI Danantara yang dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara.
BERITA TERKAIT: