Sejumlah analis meyakini, kebijakan Trump akan menyebabkan volatilitas pasar yang lebih tinggi, dan mungkin akan membuat inflasi tetap tinggi untuk waktu yang lebih lama. Kondisi tersebut akan mendukung emas sebagai aset safe haven.
Pasar Saham AS pada Senin 20 Januari 2025 waktu setempat, libur untuk memperingati Martin Luther King Jr. Day.
Selisih harga antara New York futures dan harga spot meningkat dalam beberapa minggu terakhir karena trader memperhitungkan kemungkinan tarif impor AS dan mendongkrak pengiriman ke stok CME.
Harga logam berharga lainnya; perak spot naik 0,7 persen ke 30,52 Dolar AS per ounce, paladium melorot 0,8 persen ke 940,29 Dolar AS dan platinum turun 0,2 persen menjadi 940,70 Dolar AS.
Dikutip dari
Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi 2.709,09 Dolar AS per ounce.
Harga emas berjangka AS melorot 0,7 persen ke 2.730,20 Dolar AS per ounce.
Dalam beberapa minggu terakhir, perbedaan harga antara emas berjangka New York dan harga spot semakin besar karena pedagang memperhitungkan dampak kemungkinan tarif impor AS dan menggenjot pengiriman ke gudang stok CME.
Pekan lalu, emas batangan mencapai level tertinggi sejak 12 Desember 2024, didorong oleh data inflasi inti yang lebih rendah, pernyataan dovish dari Gubernur Fed Waller, dan laporan bahwa tarif akan diterapkan secara bertahap. Faktor-faktor tersebut membuat pedagang memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini, naik dari perkiraan sebelumnya satu kali.
BERITA TERKAIT: