Mata uang Garuda itu terpantau anjlok 35 poin atau minus 0,22 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Berdasarkan pantauan
RMOL, mayoritas mata uang Asia bergerak bervariasi terhadap Dolar AS. Seperti Dolar Singapura yang melejit 0,19 persen, Baht Thailand tumbuh 0,10 persen, Won Korea Selatan melesat 0,47 persen, dan Yen Jepang tumbuh 0,01 persen.
Sementara itu, Peso Filipina yang ambruk 0,35 persen, Dolar Hong Kong minus 0,06 persen, dan Ringgit Malaysia turun 0,16 persen.
Di lain sisi, mayoritas mata uang utama negara maju kompak menguat. Poundsterling Inggris naik 0,06 persen, Euro Eropa tumbuh 0,7 persen, dan Franc Swiss menguat 0,05 persen.
Selanjutnya Dolar Australia melejit 0,21 persen, disusul Dolar Kanada yang ikut tumbuh 0,08 persen.
BERITA TERKAIT: